a. Skala Newton
Skala suhu yang diciptakan oleh Isaac Newton sekitar 1700. Ia melakukan percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar 20 titik rujukan suhu mulai dari “udara di musim dingin” sampai “arang yang membara di dapur”. Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar, sehingga ia merasa tidak puas. Ia tahu bahwa banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia menggunakan minyak dan mengukur perubahan volumenya pada titik-titik rujukan suhunya. Ia menemukan bahwa minyak itu memuai 7,25% dari suhu salju meleleh sampai suhu air mendidih. Karena itu ia menempatkan “derajat panas ke-0°” pada salju meleleh dan “derajat panas ke-33°” pada air mendidih. Ia menyebut alatnya termometer.
Konversi Suhu dari Skala Newton:
Skala yang diinginkan | Formula |
---|---|
kelvin | K = °N × 100/33 + 273,15 |
Celsius | °C = °N × 100/33 |
Fahrenheit | °F = °N x 60/11 + 32 |
Rankine | °Ra = °N × 60/11 + 491,67 |
Delisle | °De = (33 − °N) × 50/11 |
Réaumur | °Ré = °N × 80/33 |
Rømer | °Rø = °N × 35/22 + 7,5 |
b. Skala Delisle
Skala suhu yang dinamai menurut astronom Perancis Joseph-Nicolas Delisle (1688–1768). Ia menciptakan satuan ini pada 1732. Skala ini mirip skala Réaumur. Pembuat termometer ini pada 1732 yang menggunakan raksa sebagai cairan ukurnya. Ia menetapkan skala temperaturnya dengan titik beku air sebagai 0 derajat dan titik didih air sebagai 100 derajat. Pada 1738, Josias Weitbrecht (1702–1747) mengkalibrasi ulang termometer Delisle sehingga 0 derajat adalah titik beku air dan 150 derajat adalah titik didih air.
Konversi Suhu dari Skala Delisle:
Skala yang diinginkan | Formula |
---|---|
kelvin | K = 373,15 − °De × 2/3 |
Celsius | °C = 100 − °De × 2/3 |
Fahrenheit | °F = 212 − °De × 1,2 |
Rankine | °Ra = 671,67 − °De × 1,2 |
Newton | °N = 33 − °De × 0,22 |
Réaumur | °Ré = 80 − °De × 8/15 |
Rømer | °Rø = 60 − °De × 0,35 |
c. Skala Romer
Skala suhu yang tidak digunakan lagi, dinamai menurut astronom Denmark Ole Christensen Rømer yang mengusulkannya pada 1701. Dalam skala ini, nol adalah titik beku brine dan titik didih air adalah 60 derajat. Rømer kemudian mengamati bahwa titik beku air adalah 7,5 derajat, dan ini juga diambil sebagai titik rujukan ketiga. Jadi satuan skala ini, satu derajat Rømer, adalah 40/21 kelvin (atau derajat Celsius). Lambang satuan ini biasanya °R, namun untuk menghindari kerancuan dengan skala Rankine digunakan °Rø.
Konversi Suhu dari Skala Romer:
Skala yang diinginkan | Formula |
---|---|
kelvin | K = (°Rø − 7,5) × 40/21 + 273.15 |
Celsius | °C = (°Rø − 7,5) × 40/21 |
Fahrenheit | °F = (°Rø − 7,5) × 24/7 + 32 |
Rankine | °Ra = (°Rø − 7,5) × 24/7 + 491,67 |
Delisle | °De = (60 − °Rø) × 20/7 |
Newton | °N = (°Rø − 7,5) × 22/35 |
Réaumur | °Ré = (°Rø − 7,5) × 32/21 |
d. Skala Rankine
Skala suhu termodinamis yang dinamai menurut insinyur Skotlandia William John Macquorn Rankine, yang mengusulkannya pada 1859. Lambangnya adalah °R (atau °Ra untuk membedakannya dari Rømer dan Réaumur). Seperti skala Kelvin, titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut, tapi satu derajat Rankine didefinisikan sama dengan satu derajat Fahrenheit.
Konversi Suhu dari Skala Rankine:
Skala yang diinginkan | Formula |
---|---|
kelvin | K = °Ra / 1,8 |
Celsius | °C = °Ra / 1,8 + 273,15 |
Fahrenheit | °F = °Ra - 459,67 |
Delisle | °De = (671,67 − °Ra) × 5/6 |
Newton | °N = (°Ra − 491,67) × 11/60 |
Réaumur | °Ré = (°Ra / 1,8 + 273,15) × 0,8 |
Rømer | °Rø = (°Ra − 491,67) × 7/24 + 7,5 |
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar