1

1

Rabu, 18 Maret 2015

SEJARAH DITEMUKANNYA TERMOS

Termos (bahasa inggrisnya: Thermos) atau yang dikenal juga sebagai vacuum flask ditemukan oleh Sir James Dewar. Dia bekerja sebagai dosen di Royal Collage Veteriner, nggak cuman ngajar doang loo, Dia juga membuat beberapa penelitian. Nah ketika dia meneliti tentang daya tahan elektris tanpa sengaja menemukan tabung hampa udara yang digunakan untuk pengiriman dan penyimpanan gas cair.

Namun Dewar melihat peluang lain dari temuannya itu. Lalu dia mengembangkan tabung hampa udara untuk menjadi termos yang mampu mempertahankan suhu, dingin maupun panas.

Menurut Teori Pertukaran dari Henry Prevost Babbage (1824 – 1918) bahwa benda yang lebih dingin selalu menyerap gelombang panas dari benda yang lain sampai keduanya mempunyai temperatur yang sama. Didasarkan pada teori ini maka teh yang panas ataupun dingin dalam termos akan kehilangan panas atau menyerap panas dari tempatnya. Namun, termos sudah didesain agar bisa menghambat ketida cara panas dapat berpindah: konduksi, konveksi, dan radiasi

Termos dibuat dari kaca yang berdinding rangkap, naah diantara dinding itu dibuat hampa udara dan salah satu dindingnya dilapisi oleh lapisan yang mengkilap (disini kita gunakan perak). Di termos ini terdapat dua dinding kaca, yang masing-masing dibuat mengilap. Bagian dalam dibuat mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap oleh dinding. Sedangkan bagian luar dinding kaca dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak, tujuannya agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.

Pada termos terdapat ruang hampa yang digunakan untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Tutup termos itu ada fungsinya nggak? Jelas ada dong, tutup termos disini dibuat dari bahan isolator, gunanya untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi. Prinsip kerja termos sebenarnya sangat sederhana kok. Termos ini menggunakan bahan-bahan yang sifatnya adiabatik. Idealnya, bahan-bahan adiabatik ini menghambat terjadinya interaksi antara sistem dengan lingkungan. Tidak ada perpindahan sistem dalam termos dengan lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan digunakannya bahan adiabatik ini, termos bisa mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya.

Sumber:
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015078385/teknologi-terapan-kok-bisa-ya-termos-menjaga-teh-tetap-panas-selama-beberapa-jam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar