ANATOMI BATERAI DAN CARA KERJA BATERAI
Lihatlah setiap baterai maka anda akan melihat bahwa ia memiliki dua
terminal. Satu terminal bertanda (+) atau positif, sedangkan yang lainnya
bertanda (-) atau negatif. Dalam baterai senter biasa, seperti AA, C atau sel
D, terminal terletak di ujung baterai. Pada baterai 9 volt, terminal terletak
bersebelahan satu sama lain di bagian atas baterai. Jika Anda menghubungkan
kabel antara dua terminal, maka elektron akan mengalir dari ujung negatif ke
ujung positif secepat mereka bisa. Ini akan membuat baterai cepat habis dan
juga bisa berbahaya karena akan menciptakan percikan api, terutama pada baterai
dengan daya yang lebih besar. Agar anda dapat memanfaatkan muatan listrik yang
dihasilkan oleh baterai dengan lebih tepat maka anda harus menghubungkannya
pada sebuah beban, seperti bola lampu, dan
lain-lain
CARA KERJA TERMOMETER AIR RAKSA
Alat
ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian
rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang
naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat
ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum
adalah sbb ;
- Sebelum terjadi perubahan suhu,
volume air raksa berada pada kondisi awal.
- Perubahan suhu lingkungan di sekitar
termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
- Volume merkuri akan mengembang
jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
- Skala pada termometer akan
menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
KALIBRASI TERMOMETER AIR RAKSA
Kalibrasi merupakan proses verifikasi
bahwa suatu akurasi alat ukur
sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan
suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
Proses
kalibrasi thermometer antara lain :
1. Letakkan silinder termometer di air yang
sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud
cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer
disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi
seratus bagian yang sama.
Saat
Celsius memutuskan untuk menggunakan skala temperaturnya sendiri, dia
menentukan titik didih pada 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F).
Satu tahun kemudian Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan
skala celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C
(212 °F). Dia menamakannya Centrigade.
Pada
akhirnya, Celsius mengusulkan metode kalibrasi termometer sbb:
1.
Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik saat
cairan di dalam termometer sudah stabil. ini adalah titik beku air.
2.
Dengan cara yang sama tandai titik di mana cairan sudah stabil ketika
termometer ditempatkan di dalam uap air mendidih.
3.
Bagilah panjang di antara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang sama.
Titik-titik
ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat tergantung
tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik
ketiga terjadi pada 273.16 kelvins (K), 0.01 °C).
CATATAN:
Semua
perpindahan panas berhenti pada 0 K, Tetapi suhu ini masih mustahil dicapai
karena secara fisika masih tidak mungkin menghentikan partikel.
Hari
ini termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidang meteorologi,
tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain semakin berkurang, karena air raksa
secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh dan beberapa negara maju
telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis. Beberapa perusahaan
menggunakan campuran gallium, indium, dan tin (galinstan) sebagai pengganti air
raksa
Sumber:
http://birulinc.com/prinsip-kerja-baterai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar