Konveksi
Perpindahan panas konveksi atau konveksi adalah perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain karena adanya perpindahan fluida, proses perpindahan panas melalui perpindahan massa.
Gerak serempak fluida menambah perpindahan panas pada banyak kondisi,
seperti misalnya antara permukaan solid dan permukaan fluida. Konveksi adalah perpindahan panas yang umum pada cairan dan gas. Konveksi bebas muncul ketika gerak fluida disebabkan oleh gaya apung
yang berasal dari perbedaan massa jenis akibat perbedaan temperatur di
dalam fluida. Konveksi tak bebas adalah istilah yang digunakan ketika
aliran di dalam fluida diinduksi oleh benda eksternal, seperti kipas,
pengaduk, dan pompa, sehingga menyebabkan konveksi induksi buatan.
Pendinginan atau pemanasan konveksi di banyak kasus dapat dijelaskan oleh Hukum Newton tentang pendinginan:
"Kecepatan hilangnya panas pada benda sebanding dengan perbedaan
temperatur antara benda tersebut dengan lingkungannya." Meskipun begitu,
dari definisinya, hukum Newton tentang pendinginan ini membutuhkan
kecepatan panas hilang yang membentuk garis linear pada grafik fungsi
("sebanding dengan"). Padahal, secara umum, konveksi tidak pernah
membentuk gradien garis lurus. Maka, hukum Newton tidak berlaku.
Besarnya energi konveksi atau bisa disebut laju konveksi ditentukan oleh persamaan berikut:

Keterangan:
Q = kalor (joule)
h = koefisien konveksi
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
T = Suhu (kelvin)
Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika
Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan
konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara.
Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses
pemasakan air. Saat
air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah
panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa
jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu
seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama.

Selain itu contoh konveksi yang lain, seperti pada
sirkulasi aliran darah di dalam tubuh. Darah, di dalam tubuh, juga
berperan mendistribusi energi panas ke seluruh tubuh secara merata.
Panas yang berlebihan di dalam tubuh akan dibuang dibawa ke permukaan
kulit melalui sirkulasi aliran darah. Pada saat panas tubuh berlebihan
di dalam tubuh, maka laju aliran darah dari dalam tubuh menuju ke kulit
akan meningkat. Sesampainya di permukaan kulit, energi panas tersebut
akan diserap oleh udara luar melalui proses konduksi, yaitu: kontak
antara kulit dan udara luar. Pada saat panas di dalam tubuh mulai
berkurang, misalnya saat anda kedinginan setelah mandi, maka aliran
darah ke permukaan kulit dikurangi secara drastis agar energi panas yang
tersisa di dalam tubuh tidak mengalir ke luar tubuh. Pada saat aliran
darah ke permukaan kulit ini dikurangi secara drastis, maka kulit
kelihatannya akan keriput. Kulit akan mengurangi luas permukaan
kontaknya dengan udara luar, jadilah ia keriput saat kedinginan.
Pada saat anda berkeringat karena lingkungan yang panas, energi panas
yang dihasilkan oleh tubuh anda akan diserap oleh air keringat dan
energi panas itu akan digunakan untuk mengubah fasenya dari cair menjadi
uap. Uap tersebut akan meninggalkan tubuh dan pergi ke udara
lingkungan. Pada peristiwa ini juga terjadi proses konveksi dimana uap
air membawa panas tubuh kita. Proses penghantaran energi panas dari
dalam tubuh ke permukaaan adalah konveksi dengan menggunakan massa
darah, sementara dari permukaan kulit ke udara luar adalah juga konveksi
dengan menggunkan material uap air keringat melalui pengubahan fase air
dari keringat menjadi uap.
Sumber:
http://www.miung.com/2013/05/pengertian-perpindahan-panas-konveksi.html
http://www.gomuda.com/2013/04/perpindahan-kalor-konduksi-konveksi-dan.html
http://www.gomuda.com/2013/04/perpindahan-kalor-konduksi-konveksi-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perpindahan_panas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar